My Life And Spirit For Malang City!

ada apa sesungguhnya dibalik kata 'MERGER'??

"Lautan tenang tidak akan menjadikan pelaut handal"

mungkin itu ungkapan saya saat ini,bukan arema kalau tanpa masalah.bahkan belum tuntas masalah dualisme,kini beredar santer kabar adanya 'merger' antara pelita jaya yang ber home base dikarawang.

isu ini sendiri santer didengar sejak awal bulan september 2012,ini sudah tercium sejak dibatalkannya pelatih paulo chamargo untuk menukangi arema isl.manajemen juga sempat menyembunyikan nama investor arema yang siap akan menyediakan pelatih dan pemain asing.dan mungkin ini adalah jawabanya.dan itu sudah bukan rumor,arema-pelita sudah menenadatangani kerjasama untuk 3 bulan kedepan,tetapi aroma merger semakin tercium dengan adanya latihan gabungan antara arema-pelita.jelas arema-pelita memiliki sejarah yang berbeda,tapi sebenarnya apa ya harus di merger??apa arema silau dengan bakrie??ato pemiliknya sama dari partai kuning??atau pelita pingin basis suporter besar??atau ada strategi untuk 2014??

okelah ini yang coba akan saya bahas,sebagai aremania saya sangat terusik,kita tau pelita jaya telah bergonta ganti home base berkali-kali,Sebelum menjadi Pelita Jaya FC yang bermarkas di Karawang, Jawa Barat, klub ini telah melalui berbagai pengalaman naik turun seiring bergulirnya kompetisi Liga Sepakbola Indonesia. Berdiri pada 1986 klub ini berkali-kali mengalami perpindahan tempat serta berganti kepemilikan. Awalnya Pelita Jaya sering dianggap sebagai raja kompetisi Galatama dengan empat kali gelar juara termasuk ketika berturut-turut pada musim 1988/89 dan 1989/90.

Tahun 1997 klub ini berganti nama menjadi Pelita Mastrans dan setahun kemudian dibeli oleh Grup Bakrie serta bermarkas di Jakarta. Gubenur Jakarta Sutiyoso kala itu lebih memberi perhatian Persija sehingga Pelita Jaya kembali berpindah ke Solo dengan nama Pelita Solo. Di tahun 2002 keadaan sedikit membaik ketika salah satu perusahaan mapan Karakatau Steel menjadi pemegang saham di Pelita hingga tahun 2006. Setelah sempat berpindah ke Purwakarta dan menghuni stadion Si Jalak Harupat akhirnya tahun 2010 Pelita Jaya FC resmi pindah ke Karawang dan menggunakan stadion Singaperbangsa.

Dari segi prestasi Pelita Jaya adalah juara terakhir dari Kompetisi Galatama tahun 1994-pada masa ini Pelita sangat terkenal karena pernah merekrut pemain dunia seperti Mario Kempes dan Roger Milla. Musim perdana Liga Indonesia 1994/95 Pelita bahkan menjadi juara grup Wilayah Barat namun akhirnya Persib Bandung menjadi juara dengan mengalahkan Petrokimia Putra 1-0 di final. Selepas itu prestasi Pelita bisa dikatakan menurun bahkan sempat hilang di percaturan Liga Indonesia saking menurunnya penampilan mereka.

Tahun 2007 ketika Liga Indonesia bergulir yang memakai format kompetisi dua wilayah Pelita Jaya berhasil menempati peringkat ke-8 klasemen akhir Wilayah Satu. Hal ini memastikan Pelita berlaga di kompetisi Liga Super Indonesia musim 2008/09 yang memakai format satu wilayah. Namun di musim perdana ISL Pelita hanya mampu menempati posisi ke-9 yang selanjutnya mereka lebih cenderung dianggap sebagai tim medioker.

Pelita Jaya adalah satu dari sedikit tim di Indonesia yang dikelola secara profesional. Hal ini terlihat dari bagaimana mereka independen secara finansial yang hingga ISL 2011/12 tercatat telah menarik beberapa sponsor berkelas lokal maupun internasional. Efeknya adalah mereka muncul sebagai kekuatan baru di kompetisi sepakbola nasional dengan target juara ISL 2011/12. Menjadi kebiasaan rutin bagi Pelita dengan merekrut pemain bintang seperti Victor Igbonefo, Egi Melgiansyah, Greg Nwokolo hingga sang kapten yang juga bintang timnas Malaysia Safee Sali.

nah,selanjutnya malang,atau arema,sebenarnya apa dibalik merger ini??memang arema punya basis kuat suporter,dan pelita juga finasial yang kuat.Bagi Saya sendiri, ide ini adalah hal yang tidak masuk akal apapun alasannya. Kedua klub sama-sama memiliki sejarah panjang di sepakbola Indonesia. Lalu jika merger, sejarah klub mana yang akan dihapus. Sebagai Aremania Saya tidak akan rela jika yang dihapus adalah sejarah Arema. Sebenarnya Saya tidak peduli dengan Pelita Jaya, tapi apa iya mereka mau melebur dengan Arema Indonesia tanpa menempelkan nama dan sejarahnya? Apa iya mereka cuma mau meleburkan menejemen dan pemainnya saja? itu kan sama saja membubarkan Pelita Jaya demi Arema Indonesia.
Sekarang yang menjadi pertanyaan adalah “Kenapa mergernya bukan dengan Arema IPL saja?”. Dengan begitu keinginan Aremania yang ingin Arema satu bisa terwujud. Jika memang benar tujuan menejemen Arema ISL ini adalah untuk kebaikan Arema dan juga untuk kemajuan Arema, seharusnya merger itu dengan Arema IPL. Tak peduli mana Arema Asli dan mana Arema Palsu. Toh setelah merger statement itu akan hilang sendiri, Arema ya Arema. Aremania adalah pendukungnya Arema, ga ada lagi pertanyaan “umak Aremania opo, ISL opo IPL?”
Masing teringat jelas beberapa waktu lalu diakhir kompetisi IPL dan ISL sempat muncul wacana Arema akan bersatu, namun Sudarmadji dan Rudi Widodo menegaskan bahwa Arema itu cuma satu yaitu Arema ISL. Dikesempatan lain Rudi Widodo juga mengatakan bahwa jika Ancora sebagai investor Arema IPL ingin kerjasama dengan Arema ISL ya hanya sebatas sebagai sponsor.
Lalu kenapa sekarang malah mereka mau merger dengan Pelita Jaya Bakrei? Jika cuma alasan untuk kecukupan dana, Ancora sudah terbukti bisa menghidupi Arema IPL sendirian tanpa bantuan Aremania. oke, sempat terdengar kabar bahwa gaji pemain Arema IPL pernah telah. Tapi hal itu juga pernah terjadi di Pelita Jaya dimusim kemarin. Lalu apa alasan yang lebih baik dan bisa diterima selain itu? Setelah berfikir dan diskusi dengan beberapa Aremania akhirnya Saya mengambil kesimpulan bahwa alasan yang pertama adalah menejemen Arema ISL ingin menyelamatkan muka dari kesombongan-kesombongan yang telah mereka publikasikan sendiri, menolak rekonsiliasi dengan Arema IPL, mengatakan bahwa dana Arema ISL tak terbatas, ada tiga perusahaan besar yang sudah ngantri untuk jadi sponsor Arema ISL dll. Alasan kedua adalah alasan politik. sudah jadi rahasia umum bahwa Presiden kehormatan Arema ISL itu adalah Rendra Kresna yang menjadi Bupati Kabupaten Malang berkat Golkar yang dibawah komando Abu Rizal Bakrie.
Terakhir, Saya sebagai Aremania sangat tidak setuju jika Arema ISL merger dengan Pelita Jaya. Dan sekarang kawan-kawan Aremania silahkan merenungkan sendiri kondisi yang terjadi pada klub kesayangan kita bersama ini. Relakah kalian jika Arema dijadikan alat untuk sekelompok orang dan dijadikan kendaraan politik untuk mendapatkan dukungan?
semua ini cuma sebatas pendapat saya sebagai AREMANIA,saya hanya berharap arema lebih baik selanjutnya,dan yang jelas jangan menghapus sejarah panjang arema dengan mengganti nama AREMA!

salam satt jiwa!!AREMA (ga gawe pelita bakri hehehe)