ANTO
BARET sosok yang merupakan sentral dan berpengaruh dalam kehidupan anak
jalanan,berikut adalah beberapa kisah hidup dari anto baret yang juga
merupakan pentolan aremania batavia
Saya
tidak mengenal penguasaan wilayah oleh kelompok tertentu. Semua yang
hidup di jalanan adalah saudara. Dari situ kita tidak merasa ada yang
kuasa, ada yang jagoan, jadi kita berjalan sesuai dengan aturan. Kalau
gelanggang Bulungan ini berfungsi untuk pembinaan, jangan yang punya
identitas saja yang dibina. Ini nggak adil. Justru anak-anak jalanan
lebih butuh pembinaan. Karena anak jalanan butuh tatanan, butuh budi
pekerti, butuh sopan santun, anak jalanan butuh orang yag memperhatikan.
Anak
jalanan juga butuh kreativitas. Karena anak jalanan banyak yang bakat
jadi seniman. Seperti Kuntet Mangkulangit, John Dayat, Wanda Caplin,
Papa T. Bob, semua dari jalanan. Itu sudah membuktikan bahwa anak
jalanan butuh wadah untuk kreativitas.
Dua
puluh tahun lalu, Anto Baret menjadi sosok yang terkenal di antara
orang jalanan. Kawasan Blok M, Bulungan khususnya menjadi wilayah
kekuasaanya. Karena semakin besar pengaruhnya, sebuah organisasi pemuda
melamarnya untuk jadi ketua wilayah Jakarta Selatan. Sebuah organisasi
pemuda dengan massa besar, dekat dengan kekuasaan dan punya akses luar
biasa di negeri ini. Namun Anto menolaknya. Dia memilih tetap di
jalanan, bersama kawan-kawan senasib.
“Kalau mau membela, belalah yang lemah. Kalau membela yang kuat, yang kaya dan punya jabatan, sama saja nguruki gunung (menimbun gunung, -red),” katanya berfilosofi.
Akibat
keputusannya, Anto dimusuhi dan menjadi target pembunuhan. Peperangan
satu ke peperangan yang lain menjadi pilihan. Sampai dia masuk dalam
penjara. Tapi begitu keluar, Anto masih konsisten dengan idialisme
jalanannya.
selain sebagai sosok sentral dalam kehidupan anak jalanan beliau juga sosok yang berpengaruh dalam perubahan sepak bola indonesia
Minggu (20/3) bertempat di sebuah Café di bilangan Jakarta Selatan terselenggara sebuah konser bertema Sepakbola. Konser Revolusi PSSI demikian mereka menamakan acara tersebut.
Acara tersebut di hadiri beberapa tokoh tokoh dan musisi, antara lain Anto Baret, Radhar Panca Dahana, Pandji, Sayyidin Band dan beberapa band pendukung lainnya.
Dalam orasinya Radhar menegaskan bahwa sepakbola erat sekali hubungannya dengan pemilu 2014 karena presiden yang bisa menggerakan PSSI bisa menggerakan seluruh elemen dalam sepakbola. Artinya PSSI bukan Cuma sekedar organisasi, dia adalah senjata untuk digunakan dalam meraih untuk merebut kekuasaan baik politik, ekonomi, dan social, maka kita harus sadari apa yang terjadi di PSSI ini.
“Kita ini sebagai supporter cuma bagian kecil saja, karena ada kekuatan besar yang bermain untuk meraih kursi PSSI tersebut. suara kita selama ini dimanfaat kan oleh elit tersebut, kalau perlu di beli maka suara kita akan dibeli. Maka dari itu PSSI tidak boleh di kuasai oleh elit yang membuat organisasi ini untuk kepentingannya, itu yang harus kita rubah” tambah Radar.
Anto Baret yang di kenal sangat dekat sekali dengan para pengamen jalanan dan juga sesepuh Arema Batavia menambahkan kalau duludi KSN puluhan supporter se Indonesia sudah menandatangani kesepakatan untuk merevolusi PSSI.
“Kala itu sudah saya serahkan ke Pak Agum Gumelar sebagai ketua KSN, untuk di tindak lanjuti, tapi tenyata KSN malah “masuk angin” ujan Sam Ot
“Sesudah dari sini kita harus merencanakan lebih matang lagi, agar deklarasi itu tidak sia sia. Kita akan koordinasikan kepada seluruh teman teman di daerah daerah untuk bergabung dengan kita, jangan terlalu lama karena saat ini mumpung masih mendidih, yang disini marilah menyatukan tekad, menyatukan tujuan. “ tambah Anto Baret
Pandji musisi dan juga Presenter juga hadir di acara konser tadi, Walaupun saya sebenarnya suka basket tapi saya sempatkan hadir disini, karena saya yakin yang disini adalah para pelopor.
“Perubahan itu bisa dimulai dari semangat kita yang berada disini” tandas penyanyi Rap tersebut
Selain orasi orasi soal sepakbola konser tadi juga diramaikan oleh penampilan band antara lain, The Candies, Ezzu Band, Akatsuki band, Inamoto dan Sayyidin Band band asal Bandung yang punya lagu andalan Nurdin Ali.
Konser revolusi PSSI tadi bukan merupakan akhir, karena rentetan acara bertema revolusi masih akan berlangsung di Jakarta, antara lain Obrolan Langsat, Turnamen Futsal antar supporter dan konser Revolusi dalam skala yang lebih besar di Rolling Stone Indonesia.
"Jangan pernah lelah kawan mengawal revolusi ini tetap di rel yang benar."
REVOLUSI PSSI, HARGA MATI
maju terus sam anto baret!